Niat puasa Ramadhan Lengkap Tata cara dan Bacaan

Salah satu rukun wajib dilakuakan setiap muslim yang hendak berpuasa adalah yang utama adalah Niat. Kemudian tata cara pelaksanaan niatnya sendiri ada perbedaan antara puasa wajib dengan puasa sunnah.

Waktu Melapazkan Niat Puasa Wajib dan Puasa Sunnah

Untuk puasa wajib seperti puasa ramadhan, qada serta nazar, niatnya harus saat malam hari sebelum terbit fajar, Sedangkan puasa sunnah waktunya sedikit longgar, yaitu niat boleh di laksanakan siang harinya.

Penjelasan Madzhab Syafi’i dan Madzhab Maliki tentang waktu Niat berpuasa wajib dan Sunnah

Ada mazhab yang menjelaskan tentang niar berpuasa salah satunya Mazhab yafi’i, dijelaskan bahwa niat puasa harus dilakukan setiap malam hari. sedangkan Syehk Sulaiman Al-Bujairimi dalam penjelasannya, Hasyiatul Iqna’. penjelasanya sebagai berikut :

“Di jelaskan bahwa, disyaratkan hendaknya berniat dimalam hari bagi puasa wajib seperti puasa Ramadhan, puasa Qadha atau puasa Nadzar, Penjelasan ini berdasarkan hadist Rasulullah SAW, yaitu siapa yang tidak berniat dimalam hari diwaktu sebelum terbit fajar, maka tiada puasa baginya. Karnanya, harus berniat saat akan puasa setiap hari ( Puasa Ramadhan ).

Kemudian menurut Madzhab Maliki, Dijelaskan bahwa, Niat puasa cukup untuk sebulan penuh di malam pertama saat hari pertama puasa Ramadhan. Artinya, setiap ingin melaksanakan puasa esok harinya tidak perlu memperbarui niat di setiap harinya,  dengan penjelasan bahwa puasa Ramadhan merupakan sudah jadi satu kesatuan ibadah. ( Yusuf Al-Qaradlawi,Fiqh al-shiyam, hal. 84 ).

Ini tentunya untuk menjaga atau bentuk kehati-hatian kita atau antisipasi jika kita kelupaan atau ketiduran dan tidak mengucapkan niat berpuasa. ini menurut pendapat Imam Maliki yaitu niat sebulan penuh.

Selanjutnya, menurut pendapat Mazhab Syafi’i,  yaitu kita juga harus selalu membiasakan diri untuk berniat puasa di setiap malamnya di bulan puasa Ramadhan. Biasa ini selalu di niatkan atau di lakukan di setiap malam setelah sholat tarawih atau ketika makan sahur.

Untuk niatnya sendiri puasa ramadhan sebagai berikut :

” Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i fardhi syahri, Ramadhana hadzihis sanati lillahi ta’ala.

Artinya : ” Aku niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban puas bulan ramadhan tahun ini, karena Allah Ta’ala”.

Kemudian Niat puasa untuk satu bulan penuh, sebagai berikut :

” Nawaitu shauma jami’i syahri ramadhani hadzihis sanati fardhan lillahi ta’ala”.

Artinya : ” Aku niat berpuasa di sepanjang bulan ramadhan tahun ini dengan mengikuti pendapat imam malik wajib karena Allah Ta’ala.

Hal – hal yang Membatalkan Puasa Ramadhan

Adapun hal-hal yang menyebabkan puasa menjadi batal puasa adalah akan di jelaskan dibawah ini. Sebelum kita melaksanakan puasa di bulan ramadhan, kita harus memahami dan memperhatikan syarat wajib berpuasa dari perkar – perkara yang akan membatalkan puasa.

Sayarat Wajib dan Rukun Puasa Ramadhan.

adapun hal-hal yang bisa membatalkan saat bepuasa di bulan ramadhan adalah sebagai berikut di bawah ini :

  • Masuknya sesuatu kedalam tubuh dengan di sengaja.

Yang dimaksud dengan memasukan sesuatu benda kedalam tubuh sehingga menyebabkan batalnya puasa ialah ketika suatu benda atau ‘ain baik itu berupa minuman, makanan serta benda lainnya yang di masukan kedalam tubuh melalui lubang – lubang yang berpangkal pada organ bagian dalam (jauf) seperti telinga,mulut dan hidung atau kemaluan.

  • Memasukan benda atau obat melalui salah satu dari dua jalan

Kemudian, yang membatalkan sesorang berpuasa yang melakukan pengobatan dengan cara memasukan sesuatu benda melalui jalan depan ( qubul ) atau melalui jalan belakang ( Dubur ). di contohkan seperti pengobatan yang diberikan kepada penderita ambeien atau pemasangan kateter di bagian urin saat lagi pengobatan.

  • Muntah dengan sengaja

Muntah dengan sengaja yang dimaksud disini yang bisa perkara membatalkan puasa seseorang, namu beda hal ketika muntah dengan tiba- tiba dan tidak sedikitpun muntahan tersebut tertelan muntahannya, maka puasanya tetap hukunya sah.

  • Melakukan hubungan intim dengan sengaja

Hal ini sangat fatal karena sudah ada aturanya danketentuanya, jika melakukan hubungan suami istri atau intik dengan lawan jenis walau masih muhrim, apalagi melakukan jinah yang bukan muhrimnya selain haram hukumnya, puasapun pasti sudah batal dan selain batal sudah pasti akan mendapat ganjaranya dikenai denda atau kafarat.

Adapun denda yang di maksud yang akan dikenakan adalah denda berpuasa selama dua bulan berturut – turut. jika seandainya tidak mampu maka wajib memberi makanan poko senilai satu mud setara 0,6 kilogram beras atau kuran glebih 3/4 beras kepada 60 fakir miskin.

  • Keluarnya air mani karena bersentuhan kulit.

Kemudian, ini juga termasuk bisa membatalkan saat kita melaksanakn puasa wajib di bulan ramadhan, kondisi ini dapat terjadi disebabkan melakukan onani atau bersntuhan dengan lawan jenis tanpa adanya hubungan seksual.

Namun, berbedala hal jika mani keluar disebabkan mimpi basah ketika tidur, makah keadaan seperti ini tidak membatalkan puasa kita.

  • Mengeluarkan dara haid atau nifas

Ini merupakan langganan seorang wanita yaitu datangnya bulan atau Haid, dan ketika seorang permepuan sedang dalam keadaan nifas, akan tetapi wajib hukumnya untuk mengqadha puasanya di lain hari.

  • Mengalami gangguan jiwa

Hal ini pastinya sudah di atur oleh hukum islam tentang berpuasa bagiorang yang mengalami gangguan kejiwaannya. hal ini tidak wajib hukumnya untuk orang mengalami gangguan jiwa.

  • Murtad atau keluar dari agama islam

Hal ini sangat jelas sekali, karna dari syarat berpuasa adalah salah satunya beraga islam, karena agama islamlah yang melaksanakan kewajiban berpuasa dibulan suci ramadhan ini. jelas untuk yang murtad dan jelas keluar dari agama islam pasti batal, dari segi keislaman saja sudah batal shadatnya, apa lagi nilai puasanya.

Hal-hal yang Makruh Dikerjakan saat Berpuasa Ramadhan.

Hal-hal  yang dimaksud makruh dalam berpuasa di bulan ramadhan oleh Allah adalah kebalikan dapada yang di anjurkan dalam berpuasa.  hal ini tidak membatalkan puasa tetapi orang yang melakukannya menjadi tercela.

Berikut ini hal-hal yang dimakruhkan dalam berpuasa adalah :

  • Mencicipi makanan tanpa ada maksud  atau tujuannya. mengunyah makanan tanpa menelannya.
  • Menyelam kedalam air meskipun untuk mandi wajib karena dikhawatirkan masuknya air ke bagian organ dalam tubuh, kemudian hal yang berlebih – lebihan dalam berwudhu, seperti berkumu-kumur atau mengosok gigi hingga dikhawatirkan yaitu maksudnya di khawatirkan masuknya air kedalam tengorokan.
  • Kemudian meninggalkan makan sahur
  • Bersiwak/menggosok gigi pada waktu setelah zawal ( masuk waktu dzuhur ).
  • Berciuman dan bersenda gurau dengan pasangan ( baik suami maupun istri ) karna akan dikhawatirkan obrolan akan menjurus kepada hubungan seksual.