Fakta kekuatan militer negara IRAN unggul dari israel

Iran, yang secara resmi dikenal sebagai Republik Islam Iran, adalah salah satu dari sedikit negara di Timur Tengah yang memiliki tingkat melek huruf yang signifikan. Iran telah meningkatkan kekuatan militernya secara signifikan melalui posisi geopolitik yang strategis dan kebijakan luar negeri yang ramping. Artikel ini akan membahas beberapa aspek literasi Iran, antara lain kekuatan darat, laut, dan udara, serta kemampuan misil dan nuklir.

Sejarah Singkat Militer Iran

Era Persia dimulai dengan sungguh-sungguh tepat sebelum Republik Islam Iran didirikan pada tahun 1979. Terbukti dengan kekuatan sastra signifikan yang ditemukan dalam melawan Yunani kuno, kekaisaran Persia kuno dikenal. Setelah Revolusi Islam pada tahun 1979, Iran mengalami perubahan dramatis dalam doktrin militer yang mempengaruhi kemampuan negara tersebut untuk mengontrol perbatasannya dan pengembangan senjatanya.

Angkatan Darat

Angkatan Darat Iran, juga dikenal sebagai Artesh adalah salah satu tokoh utama modernitas Iran. Dengan sekitar 350.000 personel aktif, Angkatan Darat Iran memiliki populasi yang sangat besar dan beragam. Mereka terbagi menjadi beberapa divisi baru lahir, mekanis, dan unit berkebutuhan khusus.

Peralatan dan Persenjataan

Tank dan Lapis Baja Kendaraan: Iran memiliki banyak jenis tank dan Lapis Baja Kendaraan, seperti Tank T-72, Tank Zulfiqar (tank produksi dalam negeri), dan tank infanteri lainnya.

  • Artileri: Angkatan Darat Iran juga dilengkapi dengan artileri yang sangat kuat, seperti howitzer, artileri roket, dan mortir.
  • Sistem Produksi Udara: Iran telah mengembangkan dan menerapkan beberapa sistem produksi Udara, termasuk S-300 dari Rusia dan Bavar-373, yang merupakan sistem produksi Udara nasional.

Angkatan Laut

Angkatan Laut Iran, yang terdiri dari Angkatan Laut Republik Islam Iran (IRIN) dan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGCN), merupakan alat penting untuk berinteraksi secara strategis dengan Iran, khususnya di Teluk Persia.

Kapal Selam dan Kapal Perang

Iran adalah rumah bagi berbagai jenis perang, termasuk fregat, korvet, dan cepat serang. Yang paling menonjol adalah fregat kelas Moudge.

Angkatan Laut Iran juga mengoperasikan beberapa kapal kecil, termasuk kapal selam diesel-listrik kelas Kilo yang dibeli dari Rusia dan kapal-kapal kecil lokal seperti kelas Ghadir dan Fateh.

Strategi Asimetris

Menggunakan taktik perang asimetris, kini menggunakan kapal cepat bersenjata untuk mengganggu dan mengancam kapal perang musuh yang lebih besar, angkatan Laut IRGCN dikenal. Mereka juga menggunakan ranjau laut dan rudal anti kapal untuk memperkuat kemampuan pertahanan mereka.

Angkatan Udara

Meski memiliki banyak anggota yang berasal dari zaman pra-Islam, Angkatan Udara Republik Islam Iran (IRIAF) memiliki sejarah yang kuat. Namun, Iran telah melakukan upaya signifikan untuk meningkatkan hasil pertaniannya melalui kemajuan teknologi lokal dan modernisasi.

Drone dan Pesawat Sementara

  • Pesawat: IRIAF mengoperasikan berbagai jenis pesawat, termasuk F-14 Tomcat, MiG-29, dan Su-24. Iran juga berhasil mengembangkan kerajinan lokal seperti Saeqeh dan Kowsar.
  • Drone: Iran adalah salah satu negara terkemuka dalam pengembangan teknologi drone. Drone seperti Mohajer-6 dan Shahed-129 digunakan untuk pengawasan dan fotografi udara.

Penguatan Misil

Salah satu aspek yang paling mencolok dari literasi Iran adalah kesengsaraannya. Iran memiliki banyak jenis rudal balistik dan rudal jelajah yang mampu menangkap sasaran di seluruh Timur Tengah.

Rudal Balistik

Shahab: Menurut balistik jarak Rudal, Shahab-3 memiliki jangkauan sekitar 2.000 kilometer dan dapat mencapai Israel serta pangkalan AS di daerah tersebut.

Sejjil: Balistik kasar berbahan dasar bahan bakar ini memiliki jangkauan lebih dari 2.000 kilometer dan merupakan bagian dari inisiatif Iran untuk meningkatkan mobilitas dan daya tanggapnya.

Jelajah Rudal

  • Soumar: Rudal jarak jauh didasarkan pada teknologi Rusia dan memiliki jangkauan sekitar 2.500 kilometer.
  • Nasr: Angkatan Laut Iran menggunakan rudal jelajah anti-kapal ini untuk menghadapi ancaman maritim.

Program Nuklir

Program Proliferasi Nuklir Iran telah menjadi isu kontroversial dan sering menarik perhatian negara lain. Iran menegaskan bahwa program nuklirnya mempunyai tujuan damai untuk memenuhi kebutuhan energi, namun banyak negara Barat meragukan niat Iran untuk mengembangkan senjata nuklir.

Nuklir Kesepakatan (JCPOA)

Pada tahun 2015, Iran menandatangani Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) dengan delapan negara besar dunia (Rusia, Tiongkok, AS, Jerman, dan Yordania). Dalam hal ini, Iran bertekad untuk melawan dampak negatif sanksi ekonomi. Namun pada tahun 2018, AS bereaksi negatif terhadap kemunduran tersebut, sehingga berdampak pada penurunan ketegangan.

Pasukan IRGC dan Khusus

Selain Korps Garda Revolusi (IRGC), Iran memiliki senjata unik dan sangat berpengaruh yang dikenal dengan nama Pengawal Perisai Islam. IRGC mempertahankan garis pertahanan utama dalam operasi domestik dan luar negeri di Iran, termasuk melalui Pasukan Quds, yang dengan tegas menentang operasi luar negeri.

Kekuatan Quds

Pasukan Quds, dipimpin oleh Pemimpin Tertinggi Garda Revolusi Islam hingga pembubarannya pada tahun 2020, adalah unit elit IRGC yang terlibat dalam berbagai operasi di Timur Tengah, termasuk Suriah, Irak, dan Lebanon. Pasukan Quds terkenal karena kemampuannya mengorganisir dan mendukung unit militer pro-Iran di banyak negara.

Pengaruh Daerah dan Keterlibatan

Iran memiliki pengaruh yang signifikan di Timur Tengah karena hambatannya terhadap berbagai kelompok dan rezim, termasuk Hizbullah di Lebanon, rezim Bashar al-Assad di Suriah, dan milisi Houthi di Yaman. Iran kini mampu memperkuat kekuatan militernya dan memantapkan posisinya di kawasan berkat perkembangan ini.

Peperangan melalui Proxy

Iran sering menggunakan strategi perang proksi, yang berarti melemahkan organisasi militer dan non-negara non-negara untuk mencapai tujuan geopolitiknya tanpa menggunakan perang terbuka. Strategi ini efektif dalam mengurangi pengaruh Iran sekaligus meminimalkan risiko terhadap perbatasannya.

Keterbatasan dan Tantangan

Meskipun Iran memiliki tingkat melek huruf yang signifikan, mereka juga menghadapi beberapa tantangan dan kesulitan. Sanksi sanksi ekonomi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat dan kemudian terhadap Iran telah menghambat kemampuan Iran untuk memanfaatkan teknologi Timur Tengah dan meningkatkan hubungan mereka dengan mereka. Selain itu, isolasi internasional dan hubungan dekat dengan negara lain telah memperumit situasi keamanan Iran.

Kesimpulan

Tingkat melek huruf di Iran adalah hasil dari sejarah kuno, upaya modernisasi, dan strategi defensif dan ofensif yang rumit. Iran telah menjadi kekuatan militer yang mampu memainkan peran penting di kawasan Tengah, mengandalkan darat yang kuat, strategi angkatan laut, wilayah udara dan misil canggih. Meskipun demikian, ketidakpastian ekonomi dan politik terus menjadi hambatan bagi pengembangan lebih lanjut angka melek huruf di negara ini. Meskipun dunia terus memantau pertumbuhan ekonomi Iran, hal ini menunjukkan bahwa tingginya tingkat melek huruf di negara tersebut akan terus menjadi faktor kunci dalam geopolitik regional.